Rabu, 03 Juli 2013

Ikhlaskan Niyat


Bismillah,

Asy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab berkata di Kitabut Tauhid “Peringatan tentang ikhlas, karena kebanyakan manusia bila menyeru kepada kebenaran, hakekatnya dia menyeru kepada dirinya sendiri” di Masaail setelah memaparkan ayat (Katakanlah ini adalah jalanku, yang aku menyeru kepada Alloh)[Yusuf : 108]

Benar, dan ini adalah peringatan yang bagus agar kita semua berhati hati dengan masalah ini. Dan keikhlasan memang sesuatu yang paling susah diobati sebagai mana perkataan salaf. Ketika niatan kita terpeleset sedangkan kita tidak segera sadar dan mengobatinya, bisa bisa kita menjadi sebagaimana orang yang diancam oleh nabi, orang yang pertama kali masuk kedalam neraka. Wal ‘iyadzubillah...

Meskipun dia menyeru kepada Al Haq, dia menyeru kepada kebenaran, meskipun dia menyeru kepada tauhid, meninggalkan syirik. Meskipun dia menyeru kepada sunnah, meninggalkan bid’ah. Meskipun ia berasaskan Al Qur’an dan As Sunnah atas faham salaful ummah.

Hal ini akan terlihat, ketika si mad’u belajar kepada orang lain. Hatinya terasa begitu sempit, kenapa kok murid itu belajar kepada guru yang lain. Hasad muncul di hatinya. Dan, wal ‘iyadzubillah...

Pembaca, ikhlaskan niyat kita dalam berdakwah. Ya, memang, seperti yang telah dipaparkan diatas, niyat adalah hal yang sangat dan paling susah untuk diobati. Niyat, adalah amalan hati yang paling parah bala’nya ketika tidak segera disembuhkan. Dengan niyat, kita dapat terseret kedalam neraka, atau kita akan memasuki surgaNya Alloh.

Perkara da’wah, seruan kepada Al Haq adalah perkara yang sangat dianjurkan oleh syariat kita. Namun yang perlu diperhatikan adalah tujuan kita, apakah semata mencari ridho Alloh atau mencari pengikut. Ini yang perlu kita perhatikan.

Semoga Alloh memberikan kelurusan niyat kepada kita semua, sehingga Alloh menyejukkan mata kita dengan mad’u yang ikhlas, dan pahala yang selalu mengalir hingga hari kiamat kelak. Aamiin...