Kamis, 17 Oktober 2013

Akhir kehidupan

, ,diakhir kehdupan nanti diri kita akan berdiri dihadapan allah taala mempertanggung jawabkan setiap apa yg kita kerjakan , ,lalu mengapa jiwa ini mudah untuk melakukan kema'siatan dan sangat sulit untuk melakukan kebaikan, ,

tatkala kita semua mengetahui setelah kehidupan ini hanya ada dua pilihan yaitu bahagia dn sengsara, ,lalu mengapa kita terus merasa terlena dngan kesenangan yg semata dari kehidupan dunia, ,

, , dari akhir sbuah kema'siatan bukanlah kepuasan hawa nafsu tp tak lain hanyalah kesengsaraan dan penderitaan yg kan menimpa dirimu , , ,

Ingatlah wahai jiwa yg tertidur dalam sebuah lamunan , ,bukankah setelah kita hdup didunia ini akan mati, ,dan setiap amalan akan diminta sebuah pertanggung jawaban, ,kenapa dirimu terus membayangkan akan kuburmu yg penuh dengan cahaya , ,tp dirimu lupa dari melihat apa amalan mu yg kau perbuat didunia, , setelah itu yg akan ada hari2 yg berat dan mengerikan, ,namun mengapa dirimu terus bersantai dan merasa cukup dngan amalan yg ada pd mu, ,dngan apa bekal apa yg telah engkau siapkan untuk bertemu dngan robbmu, ,ingatlah waktu akan terus berlalu dngan begitulah akan semakin tua umurmu, ,jangan sampai penyesalan yg terus terucap dari sebuah lisan yg merugi, ,karna terus merasa seakan dia kan terus hdup di esok nanti, , ,


dan ingatlah. Tiada rasa nikmat tentang kemaksiatan yang kau kerjakan, akan tetapi hanyalah rasa sakit y mengintai saat kau tinggalkan
*renungkan

Sabtu, 05 Oktober 2013

[ArchLinux] deb/rpm to pkg.tar.xz

Bismillah,

Karena terkadang kita tidak mendapatkan paket aplikasi yang dikhususkan untuk arch linux, maka saya berusaha untuk cari gimana caranya bisa buat paket pkg.tar.xz dari aplikasi berbasis debian atau rpm. Jujur saja, saya pertama kali install archlinux bingung untuk install semisal aplikasi elkirtasse, xbook, thwab, moltaqo-lib, dan lain sebagainya yang kebanyakan dibuat untuk debian/rpm. Setelah googling (gak begitu faham bhs inggris), saya dapet blog bertuliskan tulisan mandarin, saya coba translate lewat gtranslate, bihamdillah, saya sedikit faham. Berikut ini caranya (lebih pasnya scriptnya)

# Maintainer: Ihfazhillah
pkgname=elkirtass
pkgver=1.0
pkgrel=1
pkgdesc=""
arch=('i686')
url=""
license=('GPL')
groups=()
depends=()
makedepends=()
optdepends=()
provides=()
conflicts=()
replaces=()
backup=()
options=()
install=
changelog=
source=()
noextract=()
md5sums=() #generate with 'makepkg -g'

build() {
  cd ..
  deb2targz kirtass.deb #butuh deb2targz ada di aur
  tar -zxvf kirtass.tar.gz -C $pkgdir
}

# vim:set ts=2 sw=2 et:

Nah, skrip di atas untuk membuat kirtass*.pkg.tar.xz dari kirtass.deb. Tentunya skrip ini dan kirtass.deb berada di satu folder yang sama.


Kemudian, bagaimana kalau dari rpm? Perhatikan

build(){
kode
}

Ganti kode diatas mejadi
cd ..
rpmextract.sh file.rpm #butuh rpmextract.sh ada di aur
cp -r usr $pkgdir

ok, tinggal buka folder yang ada skrip ini dan file deb/rpm kemudian jalankan
makepkg

sumber Cykers

 

[Senyum] Pukul aku lagi

seorang a'robiy berkata kepada musuhnya : aku bener2 akan memukulmu sampai kamu terbang ke Madinah
Dia jawab : Aku pingin kamu gitukan lagi, semoga Alloh memberikanku rizq untuk bisa berhaji lewat tanganmu...

قال أعرابي لخصمه : لألطمنك لطمةً تطير بها إلى المدينة ، فرد عليه خصمه بقوله : أحب أن تردفني بأخرى لعل الله يرزقني الحج على يديك !
 
https://twitter.com/msrrr6/status/386296450914983936

Jumat, 04 Oktober 2013

Random

Berkerlip lampu disana,
aku tahu namun terhalang,
Berkerlip lampu disana,
Bahkan tak bisa aku memandang.

Berjalan dan meniti,
Mencari dan meneliti,
berharap dan menyendiri,
sepoi angin ku mencari,

gerah....
sesuatu berkecamuk..
meski kipas terus semburkan anginnya,

Deras meski tak keluar,,,
Malam,,,
ada yang hilang.

04102013

Rabu, 03 Juli 2013

Ikhlaskan Niyat


Bismillah,

Asy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab berkata di Kitabut Tauhid “Peringatan tentang ikhlas, karena kebanyakan manusia bila menyeru kepada kebenaran, hakekatnya dia menyeru kepada dirinya sendiri” di Masaail setelah memaparkan ayat (Katakanlah ini adalah jalanku, yang aku menyeru kepada Alloh)[Yusuf : 108]

Benar, dan ini adalah peringatan yang bagus agar kita semua berhati hati dengan masalah ini. Dan keikhlasan memang sesuatu yang paling susah diobati sebagai mana perkataan salaf. Ketika niatan kita terpeleset sedangkan kita tidak segera sadar dan mengobatinya, bisa bisa kita menjadi sebagaimana orang yang diancam oleh nabi, orang yang pertama kali masuk kedalam neraka. Wal ‘iyadzubillah...

Meskipun dia menyeru kepada Al Haq, dia menyeru kepada kebenaran, meskipun dia menyeru kepada tauhid, meninggalkan syirik. Meskipun dia menyeru kepada sunnah, meninggalkan bid’ah. Meskipun ia berasaskan Al Qur’an dan As Sunnah atas faham salaful ummah.

Hal ini akan terlihat, ketika si mad’u belajar kepada orang lain. Hatinya terasa begitu sempit, kenapa kok murid itu belajar kepada guru yang lain. Hasad muncul di hatinya. Dan, wal ‘iyadzubillah...

Pembaca, ikhlaskan niyat kita dalam berdakwah. Ya, memang, seperti yang telah dipaparkan diatas, niyat adalah hal yang sangat dan paling susah untuk diobati. Niyat, adalah amalan hati yang paling parah bala’nya ketika tidak segera disembuhkan. Dengan niyat, kita dapat terseret kedalam neraka, atau kita akan memasuki surgaNya Alloh.

Perkara da’wah, seruan kepada Al Haq adalah perkara yang sangat dianjurkan oleh syariat kita. Namun yang perlu diperhatikan adalah tujuan kita, apakah semata mencari ridho Alloh atau mencari pengikut. Ini yang perlu kita perhatikan.

Semoga Alloh memberikan kelurusan niyat kepada kita semua, sehingga Alloh menyejukkan mata kita dengan mad’u yang ikhlas, dan pahala yang selalu mengalir hingga hari kiamat kelak. Aamiin...



Sabtu, 29 Juni 2013

Negeri Bekal


Bismillah,

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Alloh di awal dan di akhir, dan milikNyalah hukum syari'at, serta kepadaNyalah kita semua dikembalikan. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, manusia terbaik dan yang paling mulia, penutup para nabi.

Alloh berfirman :

7 - وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَىٰ بَلَدٍ لَّمْ تَكُونُوا بَالِغِيهِ إِلَّا بِشِقِّ الْأَنفُسِ ۚ إِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ
- Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,[An Nahl]


Ini adalah perpindahan di dunia dari suatu negri ke negeri lain, maka bagaimana dengan perpindahan dari dunia ke negeri yang kekal ?

Alloh juga berfirman :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa 

Kemudian orang orang yang tertipu menjual rumah rumah mereka di akherat dengan harga yang sangat murah, sedangkan orang orang yang diberi taufiq menjual jiwa dan harta mereka kepada Alloh, dan menjadikannya sebagai pengganti untuk apa yang ingin mereka dapatkan daripada surga, maka perdagangan mereka mendapatkan laba, dan mereka mendapatkan keberuntungan yang sangat besar.

Alloh berfirman :

111 - ۞ إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
111 - Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.[At Taubah]

[[Miftah daaris sa'aadah, Ibnul Qoyyim]]

Maka perhatikanlah wahai saudaraku bahwasannya dunia bukanlah negeri yang kekal. Akan tetapi diciptakan sebagai sebab, seorang masuk kedalam surga atau neraka. Karena itulah, Alloh menurunkan Abul Basyar, ayahnya para manusia, ke dunia ini. Hanya kepada Alloh lah kita meminta pertolongan.

Jumat, 21 Juni 2013

تشجيع طلاب العلم لطلبه





**من فتاوى العﻻمة الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله**

السؤال: بعض الناس يقولون لطلاب العلم أنتم عاطلون عن العمل فبماذا نرد عليهم ؟

  الإجابة:

الرد عليهم أن العاطل عن العمل هو الذي لا يتقرب إلى الله سبحانه وتعالى بعمل ، أما طالب العلم فهو بحمد الله في خدمة دين الإسلام ورب العزة يقول في كتابه الكريم : " فَلَوْلا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لّيِتَفَقَّهُوا فِي الدّيِنِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذا رَجَعُوا إِليْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحذَرُونَ " .

والنبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول كما في الصحيحين من حديث معاوية رضي الله عنه : " من يرد الله به خيراً يفقه في الدين " .

ويقول كما في صحيح مسلم من حديث عمر رضي الله عنه : " إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواماً ويضع به آخرين " .

فطلب العلم يعتبر من أفضل القربات ، والمسلمون أحوج ما يكون إلى علماء ، وستنجلي الحقيقة اليوم أو غداً أو بعد غد ، ويعرف أن طلبة العلم ما ضيعوا أنفسهم ، وأن الذي ضيع نفسه هو الخمار ، وهو صاحب السينما ، وهو صاحب الكرة ، وهو السرسري في الشوارع ، وهو العاكف على آلآت اللهو والطرب .

أما طالب العلم فهو يدأب ليلاً ونهاراً ، وطلب العلم مشقتة عظيمة ، وطالب العلم يتعب أعظم من الذي يشتغل طول يومه بالمسحة والزنبيل ، فهو يحتاج إلى صبر كما قال عبدالله بن عمر رضي الله عنه : قل لطالب العلم يتخذ له نعلين من حديد .

وقال يحيى بن أبي كثير رحمه الله تعالى : لا يستطاع العلم براحة الجسم .

فلا ينبغي أن يُطاع هؤلاء الآباء المدبرون ، أو هؤلاء المدبرون فإن الله عز وجل يقول في كتابه الكريم : " وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا " .

ويقول سبحانه وتعالى في كتابه الكريم : " فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّى عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (29) ذَلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ الْعِلْمِ " ، ويقول أيضاً : " يعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ " .

يا مسكين يا مسكين ألم تعلم أن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية ، أو ولد صالح يدعو له ، أو علم ينتفع به " ، أيسرك أن يكون ولدك خماراً ، أو يكون لوطياً ، أو يكون شيوعياً ، أو يكون بعثياً ، أو يكون ناصرياً : " فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ " .

ولدك إذا لم تربه تربية إسلامية سيعتبرك كرتوناً ومغفلاً ، وربما يصفعك على وجهك ، ويصفعك على قفاك ، وإذا كنت قد ربيته تربية إسلامية فإنه يتق الله سبحانه وتعالى ، ويعلم بقول الله سبحانه وتعالى : " وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا " ، ويعلم أن رضا الرب في رضا الوالدين ، وغضب الرب في غضب الوالدين ، وأن عقوق الوالدين من أكبر الكبائر ، ولكن إذا طمست البصائر ، وربما يكون الأب خماراً ، أو يكون فندماً قد اغتر بالنجمات ، فلو كان عندك عشرون نجمة وأنت لا تقوم بما أوجب الله عليك فأنت مغفل .

يقول الله سبحانه وتعالى : " لا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلادِ ، مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ " .

فعليك أن تتقي الله ، وأن تشجع ولدك على طلب العلم ، وأن تقوم بمصاريف ولدك ، فلو قال لك ولدك : أنا أذهب إلى أمريكا لأكمل دراستي ، فبعض الناس ربما يساعد ولده بمائة ألف أو بأكثر من مائة ألف ويقول : اذهب يا بني أكمل دراستك من أجل أن ترجع وقد أصبح فكرك فكراً علمانياً أو بعثياً أو شيوعياً إلى غير ذلك من الأفكار .

ولنا شريط في هذا بعنوان : ( نصيحتي للآباء والأمهات ) .

---------------

* راجع كتاب : قمع المعاند ( 2 / 590 إلى 592 ) .

لسماع الفتوى صوتيا :

http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=2911 

Rabu, 12 Juni 2013

Sabtu, 08 Juni 2013

Perhatikan Niat


Bismillah,

Alhamdulillah, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad dan juga para pengikutnya hingga hari kiamat, amma ba'du

Ada tiga fungsi niat dalam kehidupan seseorang, Pertama : Membedakan antara kebiasaan dan peribadatan. Kedua : Membedakan satu ibadah dengan ibadah yang lain. Ketiga : Membedakan, untuk siapa ibadah itu dilakukan.

Seorang muslim, hendaknya selalu memperhatikan niat, dan menghadirkannya. Sehingga amalan dia tidak dihitung sebagai kebiasaan. Sebagaimana dikatakan, bahwa ibadah orang yang bodoh layaknya kebiasaanm sedang kebiasaan orang yang berilmu adalah ibadah. Kenapa ? Karena dia meniatkan kebiasaannya sebagai perantara dan juga alat agar dia mudah dan semangat melakukan peribadatan.

Tidak kalah penting juga, untuk siapa ibadah dilakukan. Inilah fungsi niat. Dan sesungguhnya seorang muslim adalah yang selalu memeriksa niatannya untuk apa dia beribadah. Sungguh merugi orang yang tidak mencari ridho Alloh dengan amalannya. Orang yang tidak berharap surga dan lari dari neraka.

Alloh berfirman :


15 - مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ

15 - Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
(Q.S Hud)

Asy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab telah berkata berkaitan dengan ayat ini :

Para salaf telah menyebutkan beberapa amalan yang pada masa sekarang ini manusia banyak melakukannya namun tidak mengetahui maknanya.

Pertama : Diantaranya adalah amalan sholih. Kebanyakan orang orang mengamalkannya dengan tujuan mengharap wajah Alloh. Misal, sedekah, silaturrohim dan berbuat baik kepada orang lain serta yang lain semacamnya. Begitu pula meninggalkan perbuatan dzolim atau membicarakan kehormatan orang lain dan semacamnya dari amalan yang dikerjakan atau ditinggalkan oleh orang orang ikhlas hanya untuk Alloh. Tapi orang ini tidak bertujuan mendapatkan balasan di akherat. Tujuannya hanya agar Alloh menjaga dan mengembangkan hartanya, menjaga keluarganya , dan supaya Alloh selalu memberikan nikmat kepadanya. Tidak ada satupun tujuan untuk mengharap surga dan juga lari dari neraka. Orang ini hanya dapat balasannya di dunia, sedangkan di akherat, dia tidak mendapatkan apa apa.

Orang jenis ini, Ibnu Abbas telah menyebutkannya sebagai tafsir ayat ini. Sebagian guru kami telah terjatuh dalam kesalahan disebabkan sebuah ibarat didalam syarh iqna' di awal bab niyat ketika membagi ikhlas beberapa martabat, dan menyebutkan jenis ini masuk diantara martabat keikhlasan . Mereka menganggap penulis menamakan jenis ini sebgai keikhlasan sebagai bentuk pujian baginya. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Yang dia inginkan hanya menerangkan bahwa jenis ini tidak dinamakan riya'. Akan tetapi amalan ini merupakan amalan yang gugur di akherat.

Kedua : Jenis ini lebih besar dari pada yang pertama dan lebih ditakutkan, yaitu yang disebutkan oleh Mujahid bahwasannya ayat ini turun karenanya, yang mana dia mengerjakan amalan sholih sedangkan dia berniat agar dilihat oleh orang orang bukan untuk mencari balasan di akherat. Dia menampakkan bahwasannya dia menginginkan wajah Alloh. Dia sholat, puasa, bersedekah, mencari ilmu, hanya bertujuan agar manusia memujinya dan dianggap mulia. Maka sesungguhnya kedudukan diantara perkara terbesar yang diinginkan dari dunia.

Ketika hadits Abu Huroiroh tentang orang orang yang paling pertama dimasukkan kedalam neraka disebutkan kepada Mu'awiyah. Yaitu yang menuntut ilmu agar dikatakan sebagai orang Alim sehingga disebut sebut, dan bersedekah agar dikatakan dermawan, berjihad agar dikatakan pemberani. Mu'awiyah menangis dengan tangisan yang sangat, kemudian membaca ayat ini.

Ketiga : Dia beramal amalan sholih, tapi yang dia ingin adalah harta. Misalnya dia berhaji tapi niatnya untuk mendapatkan harta bukan ditujukan untuk Alloh, atau berhijrah untuk mendapatkan dunia atau wanita yang ingin ia nikahi, atau berjihad dalam rangka mencari harta rampasan. Jenis ini juga telah disebutkan sebagai tafsiran bagi ayat ini sebagaimana yang disebutkan di dalam Ash Shohih bahwa Nabi bersabda : Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khomishoh(pakaian), sampai akhir hadits

Begitupula ketika mempelajari ilmu agar bisa mengajar keluarganya atau sebagai tempat mencari penghasilan atau agar menjadi pemimpin mereka. Juga ketika dia terus menerus membaca Al Qur'an agar mendapatkan pekerjaan di masjid (jadi imam). Dan jenis ini banyak terjadi. Mereka lebih berakal daripada jenis yang sebelumnya, karena mereka beramal untuk mendapatkan kemaslahatan sedangkan jenis sebelumnya mereka beramal hanya agar dipuji oleh orang orang dan juga kemuliaan dan mereka tidak mendapatkan apa apa.

Dan yang paling berakal dari mereka berdua adalah jenis pertama, karena mereka beramal untuk Alloh tidak mesekutukanNya sedikitpun. Tapi mereka tidak mengharapkan kebaikan yang sangat besar yaitu surga. Tidak pula lari dari kejelekan yang sangat besar, yaitu adzab yang pedih di akherat.

Keempat : Dia beramal suatu ketaatan, ikhlas hanya kepada Alloh, tidak mensekutukanNya. Tapi amalan tersebut menjadikannya kafir yang mengeluarkan dari daerah keislaman. Sebagaiaman yahudi dan nashrani bila mereka menyembah Alloh, bersedekah, berpuasa dalam rangka mengharap wajah Alloh dan Akherat.

Begitupula kebanyakan umat ini, yang pada mereka terdapat kesyirikan yang besar dan juga kekufuran yang besar, yang mengeluarkan mereka dari keislaman, bila mereka mengerjakan ketaatan secara ikhlas dan mengharapkan ganjaran di negri akherat akan tetapi mereka juga mengamalkan amalan yang mengeluarkan mereka dari islam dan menghalangi diterimanya amalan mereka. Jenis ini juga disebutkan sebagai tafsiran dari ayat ini oleh Anas bin Malik dan selainnya. Dan para salaf takut kalau ini terjadi pada mereka.Sebagian dari mereka berkata : Kalau aku tahu bahwa Alloh menerima satu sujud saja dariku pasti aku berharap agar dimatikan setelah sujud tersebut, karena Alloh berfirman ((Hanyalah Alloh menerima dari orang orang yang bertakwa))[Maidah 27].

Maka ini mengharap pahala dan juga negri akherat, akan tetapi terdapat padanya kecintaan terhadap dunia, kepemimpinan dan juga harta yang menyeretnya untuk meninggalkan banyak dari perintah Alloh atau kebanyakannya. Jadilah dunia sebagai tujuannya yang paling besar.

Oleh karena itu dikatakan bahwa orang yang seperti ini tujuannya adalah dunia, dan tujuan akherat yang sedikit ini seakan tidak ada. Sebagaimana sabda Nabi ((sholatlah, sesungguhnya kamu belum sholat)).

Yang pertama mengerjakan ketaatan mengharapkan wajah Alloh, akan tetapi menginginkan ganjaran dunia dari Alloh. Dia takut akan bagiannya dan juga keluarganya seperti yang dikatakan oleh orang orang fasiq. Maka benar bila dikatakan bahwa tujuannya adalah dunia. Dan jenis kedua dan ketiga sudah jelas.

Tinggal, bila seorang mengerjakan sholat 5 waktu, zakat, puasa dan berhaji tujuannya mengharap wajah Alloh, mengharap ganjaran diakherat. Setelah itu, dia beramal amalan yang banyak atau sedikit tujuannya dunia. Seperti berhaji yang pertama kali tujuannya mengharap wajah Alloh, kemudian yang selanjutnya tujuannya dunia sebagai mana banyak terjadi.

Maka orang ini beramal dengan 2 tujuan, yaitu dunia dan akherat dan kita tidak tahu apa yang Alloh lakukan terhadap hambanya. Yang jelas, kebaikan dan kejelekan itu saling mengalahkan. Dan dia mendapatkan mana yang paling kuat dari keduannya.

Sebagian salaf mengatakan : sesungguhnya Al Qur'an banyak menyebutkan Ahli surga yang murni dan juga ahli neraka yang murni. Al Qur'an diam dari orang yang mempunyai dua cabang.

Orang ini dan yang semisalnya masuk dalam jenis ini. Oleh karena itu para salaf takut kalau kalau amalan mereka gugur. Adapun gugur dan batal (الحبوط و البطلان), aku tidak tahu perbedaan yang jelas antara keduanya. Wallohu A'lam.

[Sumber : Duror Saniyah fil Ajwibah An Najdiyah 13/ 19- 22]

Faedah dari Asy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab diterjemahkan dari Sahab.net oleh Fawaid Online

Jumat, 07 Juni 2013

[Tutorial] Unduh kutub Qirthos 1 kali unduhan

Bismillah,

Alhamdulillah, semoga sholawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad, Amma ba'du.

Al Qirthos adalah Software maktabah layaknya Syamilah di windows dan beberapa platform lain, seperti android dan juga ipad atau iphone, untuk linux, windows dan macOs. Ada beberapa kelebihan dibanding Syamilah, namun juga ada kekurangan, anda bisa mencarinya sendiri. Saya tidak akan membahas itu semua, karena sudah ada beberapa blog indonesia yang membahasnya (saya sendiri sedang membuat tutorial pemakaiannya, doakan semoga cepat selesai), seperti http://muslihzarth.wordpress.com/2011/05/15/maktabah-elkirtasse-versi-3/ dan http://ahmadbinhanbal.wordpress.com/tag/elkirtasse/ dan yang lainnya masih banyak.

Yang akan saya bahas adalah bagaimana mengunduh file kutub Maktabah Al Qirthoss 1 kali unduhan, sudah keunduh semua maksud saya. Karena link yang pembuat berikan sudah kepenuhan trafik, dari dropbox sih, maka beliau berusaha mengupload di sourceforge.net tapi terpisah pisah. Jadi kalau ingin memiliki semua koleksi (belum termasuk tambahan, sepertinya) inti, harus banyak banyak ngeklik sana sini. Susah.

Ada 2,7 gb file yang akan anda unduh dan ketika diekstrak menjadi 12 gb file. Siapkan hardisk sebesar itu.

Sebelumnya download kumpulan alamatnya dulu di http://www.facebook.com/download/498134370224041/kirtos, kemudian ketikkan perintah

wget -i [file yang anda unduh]

anda bisa pause, tinggal pencet ctrl+c. Dan ketika mau meneruskan tambahkan parameter -c menjadi

wget -c -i [file yang anda unduh tadi]

Semoga berhasil, Oh ya, kalau tidak mau capai capai unduh 2,7 gb bisa pesan saya atau main ke tempat saya... :)

Bertaqwalah terhadap Ilmu


Bismillah,

Berkata seorang penyair :

Tidak ada keutamaan pada ilmu yang tidak mengangkat penuntutnya
Diatas pondasi budi pekerti ketika masih sedikit

Betapa banyak seorang 'alim rusak pendapatnya
dan sungguh ilmunya berpengaruh jelek kepada manusia

Iblis adalah makhluk paling pintarnya orang orang fasiq, secara mutlak
Sedangkan manusia melaknatnya dahulu dan sekarang

Ilmu bagaikan hujan, dan akhlak pekarangannya
Bila bumi jelek, hilanglah nikmatnya hujan

Dan kebodohan lebih baik daripada ilmu yang dia kotori
Menghapuskan kerendahan dengan akhlak yang cukup

ٍSumber

Saudaraku, bukanlah namanya ilmu ketika amal tidak menyertainya. Ketika amalan musnah, akhlak juga tidak ada. Takutlah kepada Alloh tentang ilmu yang tidak kita amalkan. Jangan menjadi seperti iblis, makhluk yang paling berilmu diantara orang orang fasiq, meskipun manusia melaknatnya siang malam, dulu sekarang, namun banyak orang yang mengikutinya...

Kita memohon keselamatan kepada Alloh dari tipu dayanya



Rabu, 05 Juni 2013

Sholat


Bismillah,

Ketika mengetahui bahaya meninggalkan sholat, dia berfikir...

Bagaimana bisa aku menjadi seorang muslim (yang sempurna keimanannya) sedangkan aku tidak sholat? Aku akan memulai iltizam (terus menerus) sholat pada permulaan pekan depan

Setelah lewat satu pekan ...

Aku masih muda, dan aku masih punya tahun tahun yang banyak untuk bertaubat dan sholat

Setelah berlalunya beberapa hari...

Dia meninggal dan belum sholat !! Alangkah jeleknya penutup hidupnya !! Setan menertawakannya dan telah menipunya dengan panjangnya angan angan !!


وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس بأي أرض تموت
Tidaklah jiwa mengerti apa yang esok akan dia dapatkan, dan tidaklah jiwa mengetahui di bumi mana dia mati

Perhatikan Hatimu


Bismillah,

Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin berkata :

Wajib bagi kita untuk selalu memperhatikan hati kita dan melihat apakah hati kita itu sakit ataukah sehat, apakah hati kita itu kotor ataukah bersih.
Bila engkau selalu membersihkan hatimu dalam pergaulanmu bersama  Alloh dan pergaulanmu bersama makhluk maka hatimu mendapatkan kebaikan yang sangat banyak.
Dan bila tidak, engkau akan lalai dan kehilangan hubungan dengan Alloh, dan pada saat seperti itu, sulit bagimu untuk kembali.

Asy Syarh Al Mumti'

Sumber


Senin, 03 Juni 2013

Jagalah Lisan dari Ghibah

Pentung


Bismillah,

Yahya bin Ma'in berkata : “Sesungguhnya kami menyebutkan aib suatu kaum yang mungkin mereka telah turun dari tunggangan mereka di surga (masuk surga) lebih dari 200 tahun”

(Al Imam Adz Dzahabi mengomentari perkataan beliau "200 tahun", sepertinya yang betul 100 tahun, karena beliau hidup bukan pada abad ke 2 atau 3 hijriah [lihat siyar, biografi ibn main])

Ketika Ibnu Abi Hatim mendengar perkataan ini, beliau menangis hingga bukunya terjatuh. Saat itu beliau sedang membacakan buku “jarh wat ta'dil”. Dan meminta agar cerita tersebut diulangi lagi.

Imam Adz Dzahabi berkata mengomentari kisah Ibnu Abi Hatim tersebut : “Beliau terkena hal tersebut (menangis dan jatuh bukunya) karena khawatir dan takut terhadap akibat (dari membicarakan orang yang tak berhak untuk digunjing). Dan bila tidak, maka ucapan peneliti(rowi) yang waro' tentang orang orang dhoif merupakan nasehat untuk agama Alloh dan juga penjagaan terhadap sunnah.

[Siyar A'lam Nubala, biografi Yahya bin Ma'in dan Abdurrohman bin Abi Hatim]

Lihatlah wahai saudaraku, bagaimana takutnya mereka terhadap suatu akibat, meskipun mereka memang kompeten terhadap tersebut. Apalagi kita, yang lebih jauh masanya dari kenabian dan lebih banyak fitnah merebak.

Takutlah -semoga Alloh memberikan hidayah kepada semua- terhadap disumbangkannya amalan kita, jerih payah kita, kebaikan kita kepada mereka sehingga kosong dan dosa mereka diberikan kepada kita, dan kita termasuk diantara orang orang yang merugi.

Bukanlah orang yang merugi di akherat orang yang tidak punya harta
akantetapi orang yang merugi adalah orang yang punya amalan namun terlupa
dan mendahulukan ucapan menjelekkan orang dan tidak tahu bagaimana

Jagalah perkataan kita, karena lisan adalah daging yang tak bertulang. Kelit lisan lebih dari kelitan ular. Dan penyumbang terbesar untuk manusia dijauhkan dari surga.

Daging para ulama beracun, jangan kita memakan daging mereka. Bukan kenyang yang kita dapatkan, bahkan kematian yang mengancam.


Jumat, 31 Mei 2013

[Ringkasan Nasehat] Nasehat Penutupan


Bismillah,

Yang sebelumnya adalah Ringkasan dari Kawan di fanspage misykatul Atsar, ini adalah ringkasan oleh Al Ustadz Sufyan Chalid Ruray Hafidzhohulloh.

RINGKASAN NASIHAT AKHIR DAUROH ASATIDZAH ; DU'AT AHLUS SUNNAH BERSAMA ASY-SYAIKH UTSMAN AS-SAALIMI HAFIZHAHULLAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

1) Bertakwalah takwa kepada Allah ta’ala dan takutlah kepada-Nya, sesungguhnya hal itu akan mendorongmu untuk senantiasa taat dan menjauhi kemaksiatan kepada-Nya.

2) Bertakwalah kepada Allah ta’ala dalam menjaga ukhuwah, karena ukhuwah termasuk pondasi agama.

3) Apabila ada seorang da’i Ahlus Sunnah yang datang ke daerah kita untuk berdakwah hendaklah kita membantunya, dan tidak disyaratkan kepadanya untuk meminta izin kepada kita, tapi hendaklah kita membantunya dan mengumpulkan manusia untuk mendengarkan ceramahnya. Dan datangnya dia ke daerah kita hakikatnya adalah pertolongan terhadap dakwah kita. Syaikh Muqbil rahimahullah, apabila datang salah seorang da’i ke salah satu masjid di kota Sho’adah maka beliau sangat senang dan mengumpulkan manusia untuk menghadiri kajiannya. Ahlus Sunnah ghuroba’, jumlah da’i sangat sedikit, mereka sangat dubutuhkan.

4) Menghadapi berbagai makar musuh dakwah membutuhkan kesabaran dan senantiasa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah ta’ala dan bermusyawarah dengan ahlul ‘ilmi.

5) Memperbanyak dan menyibukkan diri dengan ibadah, karena ibadah adalah pondasi keselamatan. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalah Shahih beliau dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

بادروا بالأعمال فتنا كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسي كافرا ويمسي مؤمنا ويصبح كافرا يبيع دينه بعرض من الدنيا

“Bersegerah melakukan amalan-amalan sebelum datang fitnah-fitnah bagaikan potongan-potongan malam yang kelam, pagi harinya seseorang mukmin sore harinya kafir, sore harinya mukmin pagi harinya kafir, ia menjual agamanya dengan sedikit kenikmatan dunia.” [HR. Muslim]

6) Fitnah (cobaan) terkadang dalam bentuk harta, kenikmatan dunia, kehormatan, kedududukan dan wanita. Tidak boleh merasa aman dari fitnah-fitnah ini, terutama fitnah wanita, jangan merasa aman darinya meskipun ahli ibadah, banyak yang telah terjatuh dalam fitnah ini, bahkan –wal’iyadzubiLlaah- ada yang terjatuh dalam hubungan sejenis. AlhamduliLlaah Ahlus Sunnah berada di atas kebaikan, jauh dari fitnah ini, akan tetapi tetap harus berhati-hati darinya.

7) Fitnah harta, berhati-hatilah darinya, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لكل أمة فتنة وفتنة أمتي المال

“Setiap umat memiliki fitnah (cobaan), dan fitnah umatku adalah harta.” Janganlah kamu memakan yang haram, seperti yang dilakukan oleh ulama dan ahli ibadah Yahudi. Berhati-hatilah dengan amanah berupa harta kaum muslimin yang dititipkan kepadamu.
 Termasuk perkara penting, hendaklah memperhatikan ilmu-ilmu syar’i, jangan menyibukkan diri dengan membantah ahlul bid’ah dan diskusi tentang mereka siang dan malam, inilah yang menyia-nyiakan waktu sebagian pemuda –hadaahumuLlaah-.

9) Janganlah engkau pergi jauh-jauh berdakwah hanya untuk mentahdzir fulan dan fulan selama dua atau tiga hari, tidak ada ilmu yang engkau sampaikan tentang tiga landasan utama agama (tsalatsatul ushul), atau sebagian masalah fiqh, atau kitab Al-Aqidah Al-Washithiyah, atau kitab Lum’atul I’tiqod, atau Tafsir Juz ‘Amma. Inilah yang paling penting engkau ajarkan, dan mungkin engkau mentahdzir dari kelompok sesat tertentu sekitar seperempat jam, adapun menjadikan isi dauroh seluruhnya atau sebagian besarnya untuk mentahdzir firqoh tertentu, padahal masih banyak masalah-masalah ilmu agama yang lebih dibutuhkan untuk diajarkan, maka ini termasuk sebab kemunduran (dari ilmu).

10) Syaikh Muqbil rahimahullah pernah keluar berdakwah ke Shon’a dan beliau mengatakan kepada hadirin untuk tidak bertanya tentang hizbiyin, tidak pula tentang Ikhwanul Muslimin, hal itu juga demi agar tidak lebih menguatkan tuduhan hizbiyun bahwa Ahlus Sunnah kerjaannya hanya berbicara tentang fulan dan fulan.

11) Jika engkau berdakwah di suatu kota, atau kampung, atau masjid tertentu, maka sibukkan dengan ilmu, adapun permasalahan hizbiyin maka serahkan kepada yang lebih berilmu dalam membantah mereka, seperti Al-Akh Al-Fadhil (Al-Ustadz) Dzulqarnain dan yang lainnya hafizhahumuLlaah. Jika terdapat masalah di satu negeri bermusyawarahlah dengan beliau (Ustadz Dzulqarnain) dan juga bermusyawarahlah dengan para Masyaikh meskipun di luar negeri.

12) Dan tidak mengapa kepada para thullaabul’ilm engkau ingatkan dari prinsip-prinsip hizbiyin, adapun kepada manusia secara umum hendaklah engkau tanamkan prinsip-prinsip ilmu syar’i, inilah pelajaran manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yaitu manhaj yang dibangun di atas dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salaf, engkau ajarkan Al-Qur’an, Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, kitab-kitab Sunan, Musnad Ahmad dan kitab-kitab para ulama lainnya. Tidaklah manhaj itu hanya berbicara tentang ahlul bid’ah, mentahdzir dari fulan dan fulan, bahkan yang paling utama adalah tentang agamamu, bukan tentang orang lain.

13) Al-Jarhu wat Ta’dil adalah fardhu kifayah, apabila sebagian orang telah melakukannya maka jatuhlah kewajiban itu dari sebagiannya. Dan tidaklah banyak yang melakukan jarh wa ta’dil kecuali para ulama besar, oleh karena itu para ulama kita ada yang dinamakan dengan aimmatul jarhi wat ta’dil, apakah ada penuntut ilmu pemula berbicara tentang jarh dan ta’dil!?

14) Mereka dinamakan imam-imam jarh wa ta’dil karena ketakwaan dan ilmu yang ada pada mereka. Perhatikanlah Imam besar jarh wa ta’dil: Ibnu Abi Hatim Ar-Rozi rahimahullah suatu ketika mendengarkan ucapan imam besar jar wa ta’dil lainnya yaitu: Ibnu Ma’in, beliau berkata:

إنا لنتكلم بقوم لعلهم قد وضعوا رحالهم في الجنة

“Sesungguhnya kita berbicara tentang suatu kaum, yang bisa jadi telah memiliki tempat tinggal di surga.” Maka Ibnu Abi Hatim pun gemetar, sehingga jatuh kitab yang ada dalam genggamannya. Jadi permasalahannya tidak ringan wahai Ikhwan, berbicara tentang ahlul il’mi, atau para da’i Ahlus Sunnah, atau kaum muslimin secara umum, bukan perkara ringan. Kami membenci ahlul bid’ah, akan tetapi berbicara tentang seorang muslim perlu ta’anni (kehati-hatian, jangan tergesa-gesa), tatsabbut (benar-benar memastikan), dan perlu dipelajari kapan saat yang tepat diucapkannya. Oleh karena itu Syaikh Muqbil rahimahullah melarang kebanyakan murid-muridnya untuk berbicara tentang hizbiyun, beliau mengatakan, cukuplah aku yang berbicara. Sibukkan diri kalian dengan ilmu.

15) Bersabarlah dalam menuntut ilmu dan menghadapi berbagai macam rintangannya. Tolonglah agama Allah dengan hartamu, dengan ilmumu, dengan kedudukanmu, semoga Allah ta’ala membalasmu dengan kebaikan.


Sumber

[Ringkasan Nasehat 2] Ukhuwah Islamiyah


Nasehat yg kedua yg tersirat dari apa yg dinasehatkan asyaikh ustman adzammary hafidohullah ,,yg mana inti dari nasehat ini adalah hendaknya untuk kita semua saling menjaga ukhuwah imaniyah dan senantiasa berta'awun diatas kebaikan , ,kita semua adalah guroba' fii zamanina al'an ,apabila kita semua tidak bisa saling menjaga ukhuah dan mahabah kita diantara kita semua maka perpecahan yg banyak akan terjadi ,tatkala kita melihat jumlah kita semua kita adalah umat yg minoritas maka jangan sampai kita berpecah dikarenakan hawa nafsu yg menguasai kita semua , lihatlah bagai mana rosulullah memberikan petunjuknya untuk saling mencintai dan senantiasa beliau ajarkan akan penting nya persaudaraan , ,allah taala berfirman dan orang orang yg bersamanya (yaitu para sohabat) mereka amat keras terhadap orang2 kafir dan mereka saling menyayangi diantara mereka , ,ketika kita di sebagian saudara kita mereka begitu keras terhadap saudaranya itu semua tidak lah terlepas dari sikap egois yg senantiasa mereka pelihara sampai2 mereka enggan untuk mengucapkan salam terhadap saudarany sesama ahlusunah allah musta'an , ,dan beliau juga menyampaikan kepada kita semua untuk bersikap dewasa didalam memecahkan suatu permasalahan dan kita berharap dengan itu semua ukhuah imaniyah akan senantiasa terjaga, , permasalahan hajar terhadap saudaranya yg terjatuh didalan ketergelinciran hendaknya untuk kita fikirkan dengan timbangan syariat yg dilandasi dengan menghasilkan kemaslahatan dan senantiasa memperkecil kemudhorotan yg timbul dari hal tersebut dan tidak diperbolehkan kita landasi kaidah hajar wal mahjur dengan hawa nafsu kita karena itu semua akan menimbulkan kerusakan2 dan pepecahan yg banyak, ,antum gurobak hendaknya bagi kita semua untuk berusaha menumbuhkan sebab2 yg denganya terjalin ukhuah diantara kita semua , ,yaitu dengan sering menziarahi saudara kita dengan menanyakan kabar beritanya, ,inilah sebab yg terbesar yg denganya akan menumbuhkan kecintaan diantara kita semua , ,

 ,namun sangat disayangkan sekali banyak dikalangan saudara2 kita hampir melupakan sebab yg agung ini, ,disebutkan oleh beliau dahulu sering sekali ulama' saudi dan ulama' yg lainya datang mengunjungi kita di markaz dammaj , ,maka syaikh muqbil rohimahullah beliau merasa senang dengan kehadiran mereka semua , bahkan beliau mempersilahkan kepada mereka untuk memberikan kalimah nasehat kepada saudara2nya ,dan hendaknya kita mencontoh beliau tatkala datang kepada kita semua saudara kita yg menyerukan dan mengajarkan kebaikan maka hendaknya kita memanggil saudara2 kita untuk mendengarkan kalimah nasehat yg diberikan kepada kita semua, ,antum guroba' tatkala kalian tidak menanamkan kaidah ini, ,maka akan banyak sekali perselisihan yg akan timbul pada kita semua, ,jangan lah kita merasa bangga diri dan sombong dengan diri kita karena ingatlah rosulullah mengatakan dan tidaklah salah seorang merendahkan dirinya(bertawadhu') karena allah kecuali allah akan meninggikan derajatnya, , ,

Ini adalah kandungan ma'na nasehat diantara nasehat yg beliau nasehatkan kepada kita yaitu untuk selalu menumbuhkan ukhuwah imaniyah karena taala dan hendaknya untuk kita berusaha menghilang kan sikap merasa lebih tinggi dari mereka dan sikap egois terhadap saudara2 kita , ,dan kita berharap semoga dengan demikian allah ta'ala mempersatukan kita semua diatas keridhoannya allahu musta'an , ,insyaallah natawasholu ila nasihatin ukhro, ,nas'alullah an yu'inana tarohum wa ta'aluf baina ikhwanana inahu huwa alwaliyu wal qodhir alaih ,


Sumber 

[Ringkasan Nasehat 1] Taqwa

Bismillah,

Ini adalah ringkasan dari nasehat Asy Syaikh Utsman As Salimi, di akhir dauroh asatidz di Depok yang di susun oleh salah seorang santri Misykatul Atsar, yang saya ambil dari fanspagenya. Semoga Alloh membalas kebaikan beliau pemberi nasehat, perekam, penulis faedah, dan semua kamu muslimin.

Nasehat ini saya buat beberapa seri dikarenakan beliau disana juga membuat beberapa seri.

---Mulai--
Ini merupakan sebuah nasehat yg agung yg hendaknya untuk kita perhatian akan ma'na dan kandunganya 
, ,sbuah nasehat perpisahan yg telah disampaikan kepada kita semua terkhusus untuk para duat ,tholib ilm, dan kita semuanya , ,beliau asyaikh ustman adzamarly hafidohullah menasehatkan untk kita semua ,, 

1,untuk selalu bertaqwa dan senantiasa bermuroqobah kepada allah taala ,yg mana ini merupakan wasiat yg telah allah wasiatkan pada umat islam dan umat2 sebelum islam , ,bertaqwa wahai saudaraku bukan hanya mujarod al qoul(sekedar ucapan ) akan tetapi butuh akan pembuktian dengan perkataan dan perbuatan kita ,terlebih lagi karna besarnya fitnah yg dizaman kita ini yaitu fitnah harta dan dunia dan besarnya fitnah wanita , ,maka perlunya kita semua untuk berhati2 akan keduanya berapa banyakkah manusia yg mereka menjadi tersesat akan kedua fitnah tersebut ,janganlah kita meremehkan fitnah wanita kecuali para hafidhot yg allah sucikan mereka , janganlah kita semua merasa aman dari fitnah wanita ?? Berapa banyakkah pemuda2 yg allah ta'ala palingkan hatinya ??? Antum adalah seorang duat fhudola' dari pada umat penyeru kebaikan akan tetapi jangan sampai kita merasa aman dari kedua fitnah ini , , tidakkah kita pernah mendengar sbuah hadits dari rosulullah yg dikeluarkan oleh al imam muslim dan al imam tirmidzi ,rosulullah bersabda bersegerala mengamalkan amalan2 sholih maka akan datang fitnah sebagai mana malam yg gelap ,dipagi harinya seorang dalam keadaan beriman dan di sore harinya wal iyya dzubilah dalam keadaan kufur ,dan sebaliknya di sore harinya dia dalam keadaan beriman dan dipagi harinya dia telah kufur kepada allah itu semua dikarenakan dia menjual agamanya dengan barang dari barang dunia , ,jangan lah kita merasa aman akan fitnah keduanya kita adalah adalah duat ,tholib al ilmi syaiton akan senantiasa mengoda kita dan berusaha untuk menyesatkan kita , maka berapa banyak duat yg mereka tersesat karna iming2 dari harta dunia , , ,

Dan berapa banyak kah tholib ilm yg mereka terjatuh didalan kejelekan2 dikarenakan karena fitnah wanita2 yg mereka tidak menjaga kehormatanya, ,jangan pernah kita merasa aman dan bertaqwalah kita semua kepada allah dan hendaknya kita terus tingkatkan rasa muroqobah kita kepada allah ta'ala, ,karena dengan begitulah akan muncul rasa takut kita kepada allah taala yg denganya kita berharap semoga allah menjaga kita semua dari hal2 yg akan membisakan kita didunia dan diakhirat, , ,ini adalah nasehat yg pertama yg sema'na dari apa yg beliau sampaikan kepada kita semua , , ,bi'idnillah ta'ala natawasholu ila nasihatin ukhro min kalamihi rohimahullahu ta'ala ,nas'alullaha atsabat wataufiq inahu huwa alwaliy wal qodir alaih, ,

--Selesai--

Sumber 

Kamis, 30 Mei 2013

[Linux] MDBTOOL Gagal Encoding

Bismillah


Saya beberapa waktu lalu, ketika ingin membuka file berformat .bok milik syamilah menggunakan xbook tidak bisa, jadinya seperti gambar diatas. Ya, saya kira aplikasi itu saja. Tapi ternyata masalah pada mdbtools. Karena masalah pada mdbtools nya, kita buka pakai elkirtasse, thawab, atau maktaba al miftah pun tak akan bisa.

Oke, oleh karena itu, saya coba downgrade mdbtoolsnya. Saya uninstasll dulu mdbtoolsnya dan kemudian cari yang lebih lama di pkgs.org. Ok, saya dapati yang lebih lama yang ada disitu adalah versi 0.5. Saya ambil libmdbtool dan mdbtool , ber ekstensi deb, dan saya install.

Karena xbook teruninstall juga ketika remove mdbtools, saya install lagi, saya buka, dan Alhamdulillah bisa.



Jadi intinya, remove, install yang lebih lama.

Semoga membantu


Selasa, 28 Mei 2013

Jalan Kesesatan


Diantara sebab paling besar kesesatan merasuki seseorg :
1. Membuang kitabulloh kr belakang punggung mrk (berpaling)
2. Berpaling dari alasan knp Alloh mengutus Nabi Muhammad dengan membawa petunjuk dan juga penjelasan2
3. Tidak mau mencari cara beragama org2 y terdahulu masuk islam (salaf, pendahulu, dr para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin)
4. Mencari pengetahuan tentang Alloh dari org yang gak ngerti tentang Alloh.

Ya Alloh tampakkanlah kpd kita kebenaran dan rizkikanlah kepada kami untuk mengikutinya
Dan perlihatlan kpd kita kebathilan dan rizkikanlah kepada kita untuk menjauhinya.
Aamiin

Sabtu, 18 Mei 2013

Yang Pentingkan Hatinya ?


Bismillah,

Pertanyaan :
Sebagian manusia -semoga Alloh memberikan kepada kita hidayah dan juga kepada mereka- bila dia mengerjakan sebagian maksiat, kemudian kita menasehati mereka, dia mengisyaratkan dengan tangannya ke hatinya, dan berkata “perkara yang terpenting adalah ini”. Maka bagaimana kita membantah orang yang seperti ini?

Jawaban :
Perbuatan ini yang seorang lakukan ketika mereka dinasehati, dia berkata “Taqwa ada disini” adalah perbuatan yang benar, karena Nabi -shollallohu 'alaihi wasallam- bersabda “Taqwa ada disini, dan mengisyaratkan dengan tangannya ke dadanya” Beliau berkata tiga kali.

Akan tetapi yang berkata bahwa Taqwa ada disini, dia adalah yang berkata “Dan ketahuilah bahwa di Jasad terdapat segumpal daging, bila segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh jasadnya. Dan bila rusak maka rusaklah juga seluruh jasadnya” . Oleh karena itu, maka sesungguhnya rusaknya hal yang nampak(dzohir) dari seorang menunjukkan rusaknya hal yang tidak nampak(batin) darinya. Dan kita katakan kepada orang yang berkata “Taqwa ada disini” kita katakan “kalau yang ada disini terdapat ketakwaan didalamnya maka yang akan kita lihat dari amalan dzohir akan persis seperti hatinya, karena bila hati bertakwa, maka pasti anggota badan juga bertakwa. Berdasarkan sabda nabi -shollallohu 'alaihi wasallam- bila baik maka baiklah jasadnya, dan bila buruk maka buruklah jasadnya.

Dengan hal ini kita dapat mematahkan hujjahnya. Dan kita katakan, kalau kamu jujur dan hatimu bertakwa, maka pastilah anggota badan akan bertakwa.

[Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, liqo syahri (5) dar wathon lin nasyr]

Diterjemahkan bebas oleh Ihfazhillah

Jumat, 17 Mei 2013

Bolehkah Memejamkan Mata ketika Sholat ?


Bismillah,


Permasalahan : Memejamkan mata ketika sholat.

Yang benar bahwasannya memejamkan mata dimakruhkan. Karena hal tersebut menyerupai perbuatan orang majusi saat beribadah kepada api, diamana mereka memejamkan mata. Dan dikatakan, ini juga  perbuatan orang yahudi. Sedangkan tasyabbuh kepada selain muslim, hukum paling ringannya adalah haram, sebagaimana yang dikatakan oleh syaikhul islam -semoga Alloh merahmatinya-.

Maka, seringan ringannya hukum memejamkan mata saat sholat adalah makruh, kecuali kalau disana ada sebab (mengganggu). Seperti di sekitarnya ada perkara yang menyibukkannya kalau dia buka matanya. Maka dia memejamkan matanya dalam rangka menjauhi kerusakan ini.

Kalau ada orang yang berkata : Aku dapati diriku (sholat) dalam keadaan khusyu' bila memejamkan mata, apakah anda memberikan fatwa kepadaku untuk (membolehkan) memejamkan mata (ketika sholat)?

Jawab : Tidak, karena khusyu' yang kamu rasakan ini yang terjadi karena melakukan perkara yang makruh dari setan, maka hal ini seperti khusyunya orang orang shufi dengan dzikir dzikir yang mereka beribadah dengannya, dan itu adalah bid'ah. Dan setan selalu menjauh dari kamu ketika kamu memejamkan matamu dan tidak mengganggumu, dalam rangka menjatuhkanmu keperkara yang makruh.

Maka kita katakan : buka matamu, dan cobalah untuk khusyu dalam sholatmu. Adapun kalau kamu pejamkan matamu tanpa sebab dalam sholat agar kamu khyusyu , maka jangan kamu lakukan. Karena ini dari setan. Dan setan selalu menjauh dari kamu ketika kamu memejamkan matamu dan tidak mengganggumu, dalam rangka menjatuhkanmu keperkara yang makruh. 

[Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Syarhu Al Mumti']

Diterjemahkan bebas oleh ihfazhillah

Jumat, 26 April 2013

Renungan

Hari jum'at penuh renungan bagi yang mau merenung. Hidup selalu bergulir setiap detiknya. Kita tidak bisa meraih satupun yang tertinggal. Tinggallah pelajaran masa lalu yang bisa kita dapatkan. Yakinkah kamu tentang pelajaran? Tidakkah kamu ingin "berbeda" dari masa lalu? Menjadi lebih baik? Untuk dapatkan yang PASTI kita idamkan...?

Tahukah yang ku maksud?

Tidak ada keabadian. Hanyalah kefanaan. Masihkah kita "selalu" mencari kefanaan dan "mendukung" kerabat,kawan dan yang lainnya untuk tamak terhadap kefanaan?!

Tanggung jawab pada hari itu akan membalikkan keadaan. Sejauh 180 derajat, semua saling memusuhi. Kecuali orang orang yang bertakwa.

Ingat, kehidupan terus bergulir. Masa lalu sangatlah jauh. Dan sangat melelahkan.

Rabu, 24 April 2013

Perjalanan Malam

Bergoyang, irama mesin bus.
Kerlipan lampu penuhi bukit
Di sisi tol, gelap suasana

Kudengar, kulihat, kuperhatikan
Benar benar sibuk sendiri
Semua bersama kesibukan

Selasa, 23 April 2013

Hening Bebas

Malam begitu hening, air begitu bening, jeruk begitu kuning. Ah ini hanyalah sapa sapa yang begitu kering. Lupakan.

Sudah lama banget saya gak  nengok ini blog. 1 tahun kira kira (dari akhir post saya). Pun begitu blog wordpress saya, tapi gak  separah ini. Namun, saya dilanda bingung !! Ya bingung. Dilema, mana yang akan saya urus.

Apakah stop wordpress, atau lupakan semua?! Sepertinya jangan semua. Tapi, saya rasa saya gak  punya banyak waktu untuk itu.

Tapi, lihat saja nanti. Manakah yang akan saya urus itu gak  terlalu penting.

Ok, saya anggap ini tulisan bebas. Dan nyatanya memang tulisan bebas. Jarang jarang loh saya nulis seperti ini :p

Saya prihatin dengan diri sendiri. Gimana tidak, "Drop" semakin "drop" kondisi ini. Ups, bukan kondisi fisik, lebih ke "kejiwaan". Jangan salah, jangan anggak kesadaran saya tambah menurun yang berarti tambah gila. Jadi lupakan.

Saya tahu, ketika benang tidak diurai, dan dibiarkan terus mbluet maka semakin susah pula mengurainya di lain waktu. Jadi, "harusnya" sih diurai sekarang. So... Aah, saya bukan pengecut. Jadi, tidak ada "kata" lari dari masalah. Oops..... Koneksi .. bener bener seperti koneksi. Ding dong.. Lupakan..